cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2018): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia" : 4 Documents clear
Efektivitas Bantuan Hidup Dasar Untuk Teaga Kesehatan Indonesia Nugroho, Nyityasmono Tri
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol 3 No 1 (2018): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.382 KB) | DOI: 10.22236/arkavi.v3i1.3689

Abstract

Indonesia merupakan negara yang luas dengan populasi beragam pulau berpenghuni membutuhkan banyak pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi tenaga kesehatan. Organisasi kemanusiaan non pemerintahan yaitu Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Jakarta Raya menyelenggarakan pelatihan tunggal di sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh Indonesia. Tujuan pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan tenaga ahli kesehatan dalam kemampuan BHD di Indonesia. Studi ini merupakan penelitian operasional yang dilakukan untuk mengukur karakteristik dan efektivitas pelatihan BHD pada tenaga kesehatan. Data yang digunakan adalah seluruh peserta pelatihan dari RSUD. Pemilihan RSUD dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi, sedangkan pemilihan peserta pelatihan dipilih oleh komite lokal di RSUD setempat dengan metode simple consecutive sampling. Data dianalisa menggunakan perangkat lunak statistik. Karakteristik peserta didominasi perempuan, tenaga kesehatan perawat dan bidan, tingkat pendidikan terakhir diploma dan belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Hasil evaluasi pelatihan menunjukan peningkatan signifikan antara nilai test sebelum dan sesudah pelatihan. Kesimpulan pelatihan BHD tunggal dalam satu hari penuh mencakup ujian teori dan praktikum RJP dinilai efektif untuk tenaga kesehatan. Pelatihan BHD ini diselenggarakan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja di RSUD di Indonesia. Kata kunci: BHD, Pelatihan, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Indonesia
Pemantauan Kateterisasi Jantung Pada Tindakan Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty Terhadap Pasien Coronary Artery Disease Pratiwi, Fuji
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol 3 No 1 (2018): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.857 KB) | DOI: 10.22236/arkavi.v3i1.3686

Abstract

Coronary Artery Disease (CAD) merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan plak pada arteri koroner yang menyebabkan arteri koroner menyempit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh terkumpulnya kolestrol sehingga membentuk plak pada dinding arteri dalam jangka waktu yang cukup lama yang disebut aterosklerosis. CAD dapat menyebabkan otot jantung melemah, dan menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung dan gangguan irama jantung. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) atau dikenal juga dengan sebutan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah tindakan minimal invasif dengan melakukan pelebaran dari pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan pemasangan stent (gorong-gorong) agar pembuluh darah tersebut tetap terbuka. Tindakan dilakukan dengan hanya insisi kulit (Percutaneous) yang kecil, kemudian dimasukkan kateter ke dalam pembuluh darah (Transluminal) sampai ke pembuluh koroner dan dilakukan tindakan intervensi dengan inflasi balon dan pemasangan stent (Coronary Angioplasty) agar melebarkan pembuluh darah koroner kembali. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dari laporan kasus seorang pasien dengan usia 70 tahun, laki ? laki dengan diagnosa pasien CAD. Pengambilan data angiografi dilakukan langsung dari ruang Kateterisasi Jantung Rumah Sakit. Berdasarkan hasil tindakan Percutaneous Coronary Intervantion (PCI) telah mampu membuka aliran darah yang mengalami penyempitan untuk dapat menyalurkan darah ke otot jantung. Aliran pembuluh darah diperlihatkan dari hasil Angiografi. Hasil gambaran Angiorgrafi menunjukan perbedaan perubahan penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner pasca PCI. Kata Kunci : CAD, PTCA, PCI
Tindakan Percutaneous Coronary Intervention Pada Pasien Stenosis Arteri Koroner Kanan Harselia, Suci
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol 3 No 1 (2018): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.956 KB) | DOI: 10.22236/arkavi.v3i1.3687

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit nomor satu di dunia yang menyebabkan kematian. Proses ateroskelrosis pada PJK yang berbahaya sehingga menimbulkan kejadian penyempitan pada arteri koroner kanan maupun arteri koroner kiri. Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Coronary Arteri Bypass Graft (CABG) merupakan pengobatan yang paling akurat dalam mengobati PJK baik pada stenosis arteri koroner kanan maupun arteri koroner kiri. Tindakan PCI merupakan terapi pilihan selain CABG untuk pelebaran dan penyempitan arteri koroner kanan maupun kiri. Agar mendapatkan hasil yang baik, penentuan pemasangan stent harus diperhatikan panjang stent dan tekanan yang dibutuhkan untuk pengembangan stent tersebut harus sesuai panjang lesi dan keras lesi. Penelitian ini merupakan laporan kasus seorang pasien Rumah Sakit. Kasus yang diambil pada pasien yang dilakukan tindakan PCI. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran proses tindakan dan hasil dari kasus PCI. Gambaran karakteristik adalah pasien usia tua, terjadinya stenosis RCA di daerah distal sebelum percabangan sebesar 95%. Stenosis RCA di bagian distal sebelum percabangan dilakukan pemasangan stent secara langsung. Hasil tindakan PCI tidak terdapat komplikasi dengan kondisi pasien dikembalikan ke ruangan dengan keadaan umum baik. Kata Kunci: PJK, Tindakan PCI, Stenosis Arteri Koroner Kanan
Tindakan Percutaneous Coronary Interventio Pada Penilaian Grade Disfungsi Diastolik dan Tekanan Pengisian Ventrikel Kiri pada Pasien Gagal Jantung Chumairoh, Siti
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol 3 No 1 (2018): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.657 KB) | DOI: 10.22236/arkavi.v3i1.3688

Abstract

Gagal jantung merupakan kumpulan gejala kompleks yang dihasilkan dari gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel kiri atau pemompaan ventrikel kiri. Disfungsi diastolik mempunyai pengaruh besar pada status keluhan, kapasitas fungsional, terapi, dan prognosis baik pada gagal jantung diastolik maupun gagal jantung sistolik terlepas dari etiologi dasar. Variabel kunci yang direkomendasikan untuk penilaian kelas disfungsi diastolik ventrikel kiri yaitu rasio E/A, rasio E/e? dan Left Atrial Volume Indeks (LAVI). Penulisan menggunakan metode deskriptif. Dengan total jumlah 100 pasien gagal jantung sistolik dan diastolik. Berdasarkan total pasien, didapatkan 83% pasien dengan Heart Failure with reduced Ejection Fraction (HFrEF) EF < 50% dan 17% pasien dengan Heart Failure with perserved Ejection Fraction (HFpEF) EF ? 50%. Pada HFrEF 19.3% pasien dikategorikan grade I, 7.2% pasien grade II, 30.1% pasien dengan grade III, dan 42.2% pasien mengalami disfungsi diastolik. 80% pasien mengalami peningkatan pengisian ventrikel kiri dan 20% pasien dengan pengisian ventrikel kiri normal. Sedangkan pada HFpEF 17.5% pasien grade I, 23.5% pasien grade II, 6% pasien grade III, dan 53% pasien disfungsi diastolik. 47% pasien dengan pengisian ventrikel kiri normal dan 53% pasien dengan pengisian ventrikel kiri meningkat. Sebanyak 99% pasien mengalami disfungsi diastolik, dan 75% pasien mengalami peningkatan pengisian ventrikel kiri. KataKunci: Gagal Jantung, Disfungsi Diastolik, Tekanan Pengisian Ventrikel Kiri, Ekokardiografi

Page 1 of 1 | Total Record : 4